Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

01,02,25

Gambar
  Tepat tanggal 1 Februari 2025, pukul 01.30 dini hari, aku menekan tombol "simpan" untuk terakhir kalinya. Empat jam telah berlalu sejak aku mulai bergelut dengan revisi skripsi ini, memperbaiki kalimat yang terasa kurang pas, mengutak-atik kutipan agar lebih tepat, dan memastikan bahwa tak ada satu pun catatan dari dosen pembimbing yang terlewat.   Di sekelilingku, dunia sudah terlelap. Hanya lampu ruangan kamar yang masih terang benderang menyala, menerangi layar laptop yang masih bersinar dalam kesunyian malam. Musik dari ipad terus mengalun, menjadi teman yang setia di antara kelelahan yang menggumpal di pundak.     Saat jemariku hendak menutup laptop, sebuah lagu tiba-tiba mengalun pelan. Nadin Amizah. Semua Aku Dirayakan. Aku nyaris tak bergerak ketika lirik pertamanya terdengar dengan suara lembutnya yang selalu terasa seperti pelukan:   "Terima kasih katanya, semua aku dirayakan. Jangan menangis, ku dibuai sampai tenang."      Aku terdiam...

Rasaṅga

Gambar
Aku pernah memaknai cinta itu, seperti langit senja__berwarna, damai, dan menjanjikan sebuah keindahan yang abadi. Namun, waktu dengan caranya yang kejam, mengajari aku bahwa cinta lebih menyerupai sungai yang berarus gelap: indah dari kejauhan, tapi menyimpan rahasia yang sulit ditebak ketika kau mencoba untuk menyelaminya.   Ada hari-hari ketika aku meyakini cinta sebagai penyelamat, tapi semakin aku menyentuhnya, semakin terasa bahwa cinta tak lebih dari pertaruhan. Kau meletakkan seluruh hatimu di atas meja nasib, hanya untuk bertanya-tanya: akan jadi apa kita di ujung cerita? Dua jiwa yang saling memeluk, atau dua orang asing yang saling menoleh hanya untuk melupakan?   Di matanya, aku selalu melihat sekilas bayangan masa depan__tapi bayangan itu tak selalu jernih. Ia bergetar seperti air yang tersentuh angin, penuh tanya, penuh kemungkinan. Dan aku, dengan segala keraguan ini, bertanya dalam hati: apakah kita akan menjadi akhir yang manis, atau hanya epilog yang pahit da...

Huru Hara Gadis Muda: Drama, Ambisi, dan Hidup Yang Enggak Pernah Biasa

Gambar
Bagian 1: Kisah Masa Kecil           (Dokumentasi Pribadi)              Hai! Ini adalah bagian sudut kecil dari kehidupanku yang penuh warna. Namaku Juni, seorang gadis muda yang hidupnya jauh dari kata biasa. Kali ini, aku mau berbagi cerita tentang segala drama yang kadang bikin pusing, ambisi yang terus mendorongku maju, dan momen-momen absurd yang justru bikin hidup ini lebih menarik.  Hidupku penuh dengan kejutan, kadang terasa seperti roller coaster yang nggak ada habisnya. Dari kegagalan yang mengajarkanku untuk bangkit, hingga keberhasilan kecil yang memberikan kepuasan luar biasa. Aku belajar bahwa hidup nggak selalu harus sempurna, karena justru dari kekacauan itulah kita menemukan potongan-potongan kebahagiaan dan makna.                Aku tumbuh di tengah suasana yang serba dinamis—bisa dibilang masa kecilku nggak pernah membosankan. Aku adalah anak yang terlalu...

Menikah? Inilah 5 Hal Yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Melangkah ke Pelaminan

Gambar
  (Dokumentasi Pribadi)                Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen sakral yang penuh kebahagiaan. Tapi, di balik foto pre-wedding yang estetik dan pesta resepsi yang megah, ada banyak hal serius yang perlu kamu pikirkan. Jangan sampai keputusan menikah diambil hanya karena tekanan sosial, usia, atau tren di media sosial. Pernikahan adalah soal komitmen seumur hidup, bukan sekadar romantisme sesaat. Dilansir dari tvOne News ( Senin, 11 Maret 2024) Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa, pada tahun 2024 angka perceraian di Indonesia meningkat drastis, bahkan lebih cepat dibandingkan angka pernikahan yang cenderung menurun. Sehingga hal tersebut menunjukkan, masih banyaknya pasangan yang belum sepenuhnya siap menghadapi tantangan pernikahan, baik secara emosional, finansial, maupun mental.                Tidak hanya itu, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga m...

Mencari Jati Diri di Ujung Jari

Gambar
            Di masa yang serba cepat ini, aku sering merasa seperti terjebak dalam sebuah kehidupan yang tak pernah benar- benar aku pilih. Setiap detiknya, seperti sedang dihantui oleh suara- suara lirih dunia yang terus menerus mengarahkan langkahku. Pendidikan, Pekerjaan, Pergaulan, bahkan apa yang harus aku pikirkan dan yang harus aku rasakan, semuanya seperti sudah ditentukan. Aku ingin bertanya pada diriku sendiri, Siapa aku sebenarnya? Namun, jawabannya selalu terasa samar, seperti bayangan yang terus menghilang setiap kali aku berusaha meraih.          Suatu malam, saat aku sedang duduk menyendiri. Sembari ditemani secangkir teh sari murni wangi melati. Aku lihat layar ponselku, sambil jari- jariku menari diatas layar itu, mengikuti alur scroll yang sudah sangat familiar. Di setiap klik, aku menemukan dunia lain yang penuh dengan gambaran tentang kehidupan orang lain. Ada yang bahagia, ada yang berjuang, ada yang sudah menem...

Apa Aku Berlebihan?

Gambar
           Selama ini sepertinya aku tak menyadari, bahwasanya aku selalu mendambakan kenangan yang tak pernah kunjung usai . Apa aku berlebihan akan hal itu?  Setiap langkah dan jejak yang ku ambil atau yang ku ikuti, aku merasa bayang-bayang masa lalu itu menuntut ku, bayang-bayang itu penuh warna, namun tampak kabur. Aku selalu mencoba membebaskan diri dari semua kerinduan itu, namun semakin aku berusaha, semakin dalam ia merasuk. Mungkin, aku terlalu mengagungkan yang telah hilang itu, atau mungkin memang ada bagian dari diriku yang enggan melepaskan apa yang sudah seharusnya aku lupakan.         Aku selalu ingin tahu lebih banyak. Tentang rasa yang terkadang sulit untuk aku jelaskan, tentang kata-kata yang tak pernah sempat aku ucapkan, tentang segala hal yang hanya terhenti dalam ruang yang hampa di antara dua jiwa, dan apakah itu berlebihan? Aku merasa benar-benar terperangkap dalam pencarian makna yang tak berujung ini,...